Rabu, 29 Mei 2013

Efek Negatif Merokok Bagi Kecantikan Rambut & Kulit



Kita tahu merokok punya banyak efek negatif terhadap kesehatan tubuh. Seperti memicu penyakit jantung sampai kanker paru-paru. Tak hanya itu, merokok juga berdampak buruk bagi kecantikan kulit.

"Merokok menyebabkan kerusakan pada rambut dan kulit yang membuat Anda jauh lebih tua dari usia sebenarnya. Menghalangi kulit mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi," ujar dermatologist dari Sri Balaji Action Medical Institute, dr. Nipun Jain. Masih banyak kerugian lain dari merokok bagi kulit, seperti dikutip dari Health Me Up.

1. Kulit Kendur & Berkeriput
Zat kimia yang ada dalam tembakai bisa memicu pengrusakan kolagen dan elastin. Kolagen adalah sejenis protein pembangun utama pada dermis (lapisan kulit dalam) yang menjaga kulit tetap kencang dan lentur. Sementara elastin juga merupakan protein yang membentuk serat elastis tipis dan berfungsi mengembalikan kulit ke posisinya saat beristirahat. Bisa dibayangkan jika kedua komponen ini rusak, maka kulit akan lebih cepat mengendur dan keriput.

2. Garis-garis di Sekitar Bibir
Saat menghisap rokok, otot-otot tertentu di sekitar bibir akan mengerut. Hal itu akan membuat kerutan dan muncul garis-garis halus pada bibir, karena terjadi tekanan pada kulit di sekitar bibir dan pipi yang memicu hilangnya elastisitas.

3. Noda Penuaan
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perokok lebih rentan mengalami tanda-tanda penuaan lebih dini, terutama bercak atau noda kecoklatan. Noda penuaan sering ditandai dengan bercak yang warnanya lebih gelap dari warna kulit dan umumnya terdapat di wajah dan tangan.

4. Jari-jari Bernoda
Konsumsi rokok yang berlebihan bisa membuat jari-jari tangan dan kuku bernoda kecoklatan. Begitu juga dengan gigi. Noda pada kulit dan gigi tentu akan membuat penampilan kurang menarik.

5. Rambut Rontok
Merokok bisa mempercepat penipisan rambut pada pria maupun wanita. Penyebabnya, merokok akan menyumbat pembuluh arteri yang bertugas mengirimkan nutrisi ke seluruh tubuh. Termasuk ke kulit kepala. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan nutrisinya dengan baik sehingga pertumbuhan rambut pun terhambat.

6. Kerutan di Mata
Kerutan di sekitar mata terbentuk lebih cepat pada perokok. Asap rokok yang dihembuskan akan membuat perokok jadi lebih sering menyipit untuk mencegahnya masuk ke mata. Kebiasaan buruk inilah yang membuat kerutan di sudut mata terbentuk lebih cepat. Selain itu, zat yang terbawa asap rokok ketika dihirup bisa merusak struktur kulit dan pembuluh darah di sekitar mata.

Sumber: 
http://wolipop.detik.com/read/2013/05/26/120137/2256015/1135/efek-negatif-merokok-bagi-kecantikan-rambut-kulit

Makanan yang Memicu & Mencegah Jerawat


Jerawat yang timbul pada wajah, bukan hanya disebabkan karena hormon dan kulit yang kotor saja. Jenis makanan tertentu ternyata juga memicu bahkan memperparah kondisi jerawat. Namun jangan khawatir, ada pula makanan yang dapat mengatasi masalah kulit tersebut. Berikut ini makanan yang dapat menyebabkan dan mencegah jerawat. 

Makanan Penyebab Jerawat:
1. Lemak
Makan banyak lemak dapat berpengaruh pada timbulnya jerawat. Timbunan lemak pada tubuh merupakan penyebab masalah gula darah. Ketika gula darah berfluktuatif, maka menyebabkan peningkatan reaksi horomonal cascading, yang dapat meningkatkan produksi sebum (minyak pada kulit) dan menutup pori-pori, yang menjadi penyebab utama jerawat.

Lebih dari itu, lemak memiliki efek jahat lainnya. Terlalu banyak lemak dalam aliran darah membuat nutrisi dan oksigen yang mengalir ke sel berjalan lambat. Efeknya, sel tidak dapat oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Keadaan ini yang memperparah kondisi jerawat.

2. Dairy Product (Produk Susu)
Dairy product merupakan jenis makanan yang mengandung susu, seperti susu kaleng, yoghurt, keju, cokelat dan es krim. Jika Anda berjerawat, makan makanan jenis ini dapat memperparah kondisinya.

Produk susu kebanyakan mengandung lemak yang tinggi. Seperti dijelaskan di atas, lemak dapat memicu jerawat. Alasan lainnya, susu diproduksi dari sapi hamil. Sapi yang hamil mengandung lebih banyak hormon. Sayangnya kelenjar kulit Anda mengandung enzim yang mengubah hormon tersebut menjadi DHT (dihydrotestosteron). DHT memicu peningkatan produksi sebum di kelenjar kulit. Jadi hormon dalam susu secara tidak langsung meningkatkan produksi sebum, yang tentu saja mengarah pada timbulnya jerawat.

3. Gula
Terutama gula pasir, yang menjadi pemicu timbulnya jerawat. Gula dengan cepat masuk ke dalam aliran darah dan meningkatkan gula darah yang membuat produksi lemak meningkat. Seperti di sebutkan di atas, lemak dapat memperparah kondisi jerawat.

4. Kafein
Sumber utama kafein adalah kopi, teh (hitam dan hijau), cokelat, soda, minuman berenergi dan obat penghilang rasa sakit (pain killer). Kafein menyebabkan dua masalah besar. Pertama meningkatkan kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon stres, yang dapat meningkatnya level stres. Terlalu banyak stres tidak baik tentu berpengaruh buruh pada kesehatan dan kulit.

Alsan kedua, kafein mengganggu tidur Anda. Bahkan jika Anda bisa tidur, kafein tidak membuat Anda tidur nyenyak. Tidur sangat penting untuk memperbaiki kondisi fisik dan detoksifikasi (pelepasan racun). Jika racun tidak terlepas dan kondisi tubuh tidak 'diperbaiki', maka kesehatan akan menurun dan jerawat dapat semakin parah.

Makanan untuk Mengatasi Jerawat:
1. Teh Hijau
Teh hijau kaya akan kandungan anti-inflamasi, yang disebut katekin. Katekin membantu mengurangi efek radikal bebas pada tubuh, seperti polusi, sinar matahari, asap rokok dan AC. Selain itu dapat mengatasi masalah jerawat dan tanda-tanda penuaan, seperti kerut dan noda wajah.

2. Dark Chocolate
Makanan manis sangat tidak baik bagi kulit Anda. Gantilah permen Anda dengan dark chocolate, akan lebih baik lagi jika dark chocolate tersebut dicampur dengan almon, kismis, maupun buah-buahan kering lainnya. Coklat mengandung anti oksidan yang mampu menangkal radikal bebas sehingga bagus untuk kulit.

3. Minyak Zaitun
Minyak zaitun mengandung asam lemak esensial yang dibutuhkan kulit. Kandungannya dapat menyehatkan kulit dan mengatasi masalah jerawat. Agar lebih sehat Anda bisa mengonsumsi minyak zaitun dengan sayur-sayuran.

4. Timun
Sayuran dengan kandungan air tinggi seperti timun dipecaya baik untuk kulit berjerawat. Airnya berkhasiat membuang racun-racun yan menyumbat pori-pori. Ditambah lagi, ketimun memiliki efek astringent yang menyejukkan. Jadi efektif untuk meredakan iritasi dan kemerahan pada jerawat. Disarankan mengonsumsi satu buah ketimun setiap hari.

Sumber:
http://wolipop.detik.com/read/2013/04/04/173220/2211809/234/makanan-yang-memicu-mencegah-jerawat
Bullying tak hanya terjadi di sekolah ataupun kampus saja. Di kantor pun juga demikian. Apakah Anda pernah merasakannya atau justru sering melihat teman kerja dibully oleh rekan lainnya? Apabila Anda selalu melihat teman kantor dibully, sebaiknya lakukan empat hal di bawah ini, seperti dikutip dari GalTime.

1. Hentikan
Anda bisa membantu menghentikan bullying yang menimpa rekan kerja. Apabila memang bullying tersebut dilakukan oleh atasan, sebaiknya Anda menghentikannya dengan meminta bantuan dukungan dari rekan kerja yang lainnya. 

2. Lapor Pada Atasan
Jika kolega Anda itu menjadi korban bullying dari rekan kerja lainnya, Anda bisa melapor pada atasan di kantor. Jangan ragu untuk minta bantuan pada rekan kerja lainnya yang tidak terlibat dalam hal bullying tersebut. Hal ini penting untuk dilakukan, sebab apabila Anda membiarkan kolega dibully oleh rekan yang lain, itu sama saja seperti Anda mendukung tindak bullying tersebut.

3. Melawan 
Membela rekan kerja yang dibully tak menutup kemungkinan Anda juga menjadi target bullying selanjutnya. Jika ini terjadi pada Anda, tetaplah melawan. Tak perlu takut untuk membela diri sendiri.

4. Cari Pekerjaan Baru
Beberapa orang tak mau ambil pusing untuk mengatasi konflik bullying. Biasanya mereka memilih untuk resign dan mencari pekerjaan baru. Jika Anda juga termasuk orang yang seperti ini, keluar dari kantor adalah pilihan terakhir yang bisa dilakukan. Sebab, jika memang lingkungan kerja yang saat ini buruk, itu juga bisa mengganggu produktivitas kerja.

Sumber:
http://wolipop.detik.com/read/2013/05/28/094037/2257626/1133/4-hal-yang-perlu-dilakukan-saat-teman-kerja-dibully?w993301856

4 Kesalahan Merawat Kulit Ketika Berjerawat


Jerawat memang mengganggu penampilan secara keseluruhan. Banyak orang yang melakukan berbagai perawatan untuk mengatasi jerawatnya, tapi apakah yakin perawatan Anda selama ini sudah benar? 
Masih banyak wanita yang salah dalam merawat kulitnya. Bukannya wajah menjadi halus, tapi jerawat semakin banyak. Dikutip dari becomegorgeous, berikut ini empat kesalahan yang paling umum dilakukan saat merawat kulit berjerawat.

1. Memencet Jerawat
Saat jerawat meradang, memencetnya dengan alat apapun sangat tidak dianjurkan. Selain membuat jerawat infeksi, juga bisa meninggalkan noda dan jaringan parut setelah sembuh nanti. Memencet jerawat, apalagi menggunakan tangan yang tidak higienis justru membuat bakteri lebih cepat menyebar dan jerawat pun bertambah banyak.

Atasi jerawat meradang dengan baluran es batu, lalu oleskan spot gel atau gel penghilang jerawat secara teratur. Bila jerawat sudah sangat parah, sebaiknya minta bantuan dokter kulit.

2. Menggunakan Berbagai Produk Perawatan
Biasanya demi menyembuhkan jerawat dengan cepat, kita cenderung mencoba berbagai macam produk. Saat produk yang sudah dibeli tak kunjung menunjukkan hasil, kita pun akan beralih ke produk lain dan seterusnya, dan seterusnya.

Perlu diingat, menghilangkan jerawat sampai tuntas perlu kesabaran dan ketelatenan. Jerawat tidak hilang hanya dalam satu atau dua bulan. Sering berganti-ganti produk karena tidak puas dengan produk sebelumnya, bisa berbahaya bagi kulit.

Kulit perlu waktu beradaptasi dengan bahan-bahan dari produk yang digunakan. Mengganti produk terlalu sering, akan membuat kulit kesulitan beradaptasi dengan formula produk yang baru sehingga jerawat justru bertambah parah.

Untuk mendapatkan produk yang tepat, kenali dengan benar jenis kulit, kemungkinan alergi dan reaksi terhadap bahan tertentu. Akan lebih baik bila Anda berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis kulit.

3. Terlalu Sering Mencuci Muka
Banyak produk permbersih khusus kulit berjerawat yang menjanjikan bisa membantu menghilangkan jerawat. Hal ini menyebabkan para konsumen membersihkan wajah mereka lebih sering, dengan harapan jerawatnya bisa cepat hilang.

Tindakan ini jelas salah. Jerawat sebenarnya tidak hanya disebabkan oleh debu dan kotoran. Melainkan hormon atau penggunaan produk yang tidak tepat. Jadi, mencuci muka terlalu sering tidak banyak membantu pembersihan jerawat. Sebaliknya, membersihkan wajah secara berlebihan hanya akan membuat jerawat makin parah.

Bersihkan wajah dengan facial foam berformula lembut, maksimal tiga kali sehari. Jangan lupa oleskan pelembab setelahnya.

4. Tidak Tahu Kandungan Produk Perawatan
Salah satu kesalahan merawat kulit berjerawat, kita cenderung hanya melihat 'janji' yang tertulis di bagian kemasan produk tanpa memerhatikan bahan-bahannya. Jenis dan karakter kulit berbeda-beda. Untuk dapatkan produk yang tepat, Anda harus tahu jenis kulit baru menentukan produk yang benar.

Untuk wajah berminyak, pilih pelembab bertuliskan 'oil-free' dengan tekstur lotion atau gel, bukan krim. Begitu juga dengan penggunaan tabir surya.

Sementara untuk kulit kering namun berjerawat, hindari lotion, toner atau obat jerawat yang mengandung alkohol. Pilih pembersih wajah berformula lembut dan pelembab ringan yang aman untuk kulit sensitif.

Sumber:
http://wolipop.detik.com/read/2013/05/29/071551/2258611/234/4-kesalahan-merawat-kulit-ketika-berjerawat?w991100234

Tak Melulu Malas, Ini Sebabnya Remaja Enggan Beraktivitas




Terkadang Anda jengah melihat anak-anak remaja Anda bermalas-malasan di depan televisi atau sulit beranjak dari kasur ketika disuruh mandi atau melakukan aktivitas lain. Tapi itu bukan berarti anak Anda pemalas lho.Menurut para pakar, mungkin ada sesuatu yang terjadi dengan kondisi biologis si anak, terutama saat mengalami masa puber yang menyerap energi mereka dan membuat mereka menjadi kurang begitu tertarik pada olahraga dan aktivitas lain dibanding sebelumnya.
Teori tersebut datang dari seorang peneliti sekolah kedokteran Exeter University, Brad Metcalf yang menganalisis data 300 anak sekolah di Inggris sejak mereka berusia lima sampai limabelas tahun.
Dalam data tersebut juga tercantum informasi tentang tingkat aktivitas fisik partisipan yang dikumpulkan setiap satu tahun sekali ketika partisipan diminta mengenakan sebuah perangkat pengukur pergerakan yang dipasang di pergelangan tangannya.
Dari analisis itu pun ditemukan bahwa tingkat aktivitas generasi muda mulai menurun ketika usia mereka mencapai 9 tahun, atau saat beberapa anak mulai memasuki masa puber. Bahkan menurut European Congress on Obesity, penurunan tingkat aktivitasnya terjadi lebih cepat pada anak perempuan ketimbang anak lelaki.
Yang lebih krusial, ternyata anak-anak ini lebih memilih berada di rumah di jam-jam yang seharusnya mereka habiskan untuk berolahraga di sekolah. Padahal mungkin kebanyakan orangtua mengira tingkat aktivitas fisik anak remajanya baru akan menurun drastis di malam hari atau di akhir pekan ketika mereka terbebas dari tugas atau aktivitas di sekolah.
Dan dengan kadar aktivitas yang mulai menurun seiring dengan terjadinya masa puber, Metcalf mengatakan jika remaja pemalas bisa jadi bukan karena mereka memang malas. Alih-alih karena itu, bisa jadi ada sesuatu yang terjadi dengan proses pertumbuhan para remaja ini yang menyebabkan mereka menjadi kurang begitu aktif.
"Ada konsistensi dalam temuan kami yang mendukung adanya pemicu biologis atau psikologis dari hal ini. Temuan ini juga dapat menyadarkan banyak orang bahwa remaja yang tak aktif bukan semata karena mereka malas, meski beberapa diantaranya mungkin memang begitu," ujar Metcalf seperti dilansir Daily Mail, Rabu (29/5/2013).
Metcalf sendiri tak yakin proses biologis seperti apa yang dimaksud, tapi dugaannya tubuh remaja mengubah energi yang mereka miliki untuk menjalani proses pertumbuhan dan membentuk otot. Bahkan pada remaja perempuan, energi itu juga dibutuhkan untuk mempersiapkan tubuhnya dalam menghadapi proses kehamilan di masa depan.
"Temuan ini bisa jadi membantu menjelaskan mengapa begitu sulit untuk meningkatkan aktivitas pada anak-anak. Tapi saya takkan mengatakan Anda benar-benar tak bisa melakukannya namun hal ini berarti kita perlu merancang intervensi di masa depan yang didasarkan pada temuan ini," tutupnya.

Sumber:
http://health.detik.com/read/2013/05/29/072645/2258613/763/tak-melulu-malas-ini-sebabnya-remaja-enggan-beraktivitas

Orang yang Tidur Larut Malam dan Bangun Siang Lebih Sukses Karirnya



Tidur larut malam dan kebiasaan begadang sering disebut-sebut tidak baik bagi kesehatan. Anehnya, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan kebiasaan yang dianggap buruk tersebut justru meningkatkan kecerdasan, penalaran hingga kemampuan analitik.

Para peneliti dari University of Madrid meneliti hampir 1.000 orang remaja dan menemukan bahwa orang yang suka terjaga hingga larut malam lalu bangun siang memiliki beberapa kualitas yang lebih unggul dibanding yang tidur lebih dini, terutama aspek kecerdasan, penalaran, pemikiran konseptual dan analitis.

Orang yang sering bangun pagi memiliki nilai yang lebih tinggi di sekolah. Tapi untuk masalah kesuksesan karir, peneliti menemukan orang yang bangun siang lebih unggul. Peneliti menduga bahwa kecenderungan ini disebabkan karena perilaku yang dilakukan setelah matahari terbenam cenderung menarik orang dengan rasa ingin tahu yang besar.

"Orang yang bangun siang cenderung menjadi orang yang lebih kreatif, ekstrovert, penyair, seniman dan penemu. Sedangkan yang bangun pagi lebih banyak berpikir deduktif seperti yang sering dilakukan pegawai negeri dan akuntan," kata Jim Horne, profesor psikofisiologi di Loughborough University seperti dilansir Medical Daily, Kamis (28/3/2013).

Untuk membandingkan kedua tipe orang ini, Horne menegaskan ada 2 perbedaan yang mencolok. Orang yang tidur lebih larut malam dan bangun siang cenderung lebih sosial dan lebih berorientasi pada manusia. Sedangkan orang yang bangun pagi cenderung lebih mengutamakan berpikir logis.

Tak hanya itu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emotion ini juga menunjukkan bahwa orang yang bangun pagi cenderung lebih bahagia. Diduga sebabnya karena jam biologis orang yang bangun pagi pada umumnya lebih sesuai dengan masyarakat.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Angkatan Udara AS juga menunjukkan bahwa orang yang bangun siang lebih unggul dalam 'berpikir lateral'. Penelitian lain dari University of Southampton juga menemukan bahwa orang yang bangun siang rata-rata memiliki penghasilan yang lebih besar.

Sumber: 
http://health.detik.com/read/2013/03/28/195415/2206662/763/orang-yang-tidur-larut-malam-dan-bangun-siang-lebih-sukses-karirnya?utm-source=topshare